Berkunjung ke lahan pertanian Liwa
Liwa adalah ibu kota Kabupaten Lampung Barat yang berjarak sekitar 240 km dari kota Bandar Lampung. Waktu tempuh rata-rata dengan kendaraan pribadi adalah 6 s.d. 8 jam tergantung pengalaman kita dalam menyetir. Anda akan melewati jalur Bandar Lampung – Bandar Jaya – Kotabumi – Bukit kemuning – sumberjaya – sekincau untuk sampai ke Kota Liwa ini. Kota ini cukup sejuk karena berada di bukit barisan selatan dan bersebelahan juga dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Memiliki curah hujan tinggi, membuat daerah ini cocok untuk budidaya pertanian terutama sayuran dan perkebunan kopi.
Awalnya daerah sekitar Liwa, Lampung Barat ini didominasi oleh perkebunan kopi. Kemudian sekitar tahun 1990 an sudah mulai banyak yang membudidayakan tanaman sayuran secara intensif. Tahun 2000an sudah marak penggunakan plastik mulsa hitam perak untuk kegiatan budidaya sayuran terutama cabai dan tomat. Plastik hitam perak digunakan untuk mengendalikan gulma sekaligus untuk mengendalikan kelembaban tanah dan mengoptimalkan fotosintesis. Cahaya dari matahari dipantulkan melalui sisi perak dari plastik ini. Dan sisi hitam di dalam sebagai pengendali agar tidak tumbuh gulma.

Akhir-akhir ini, petani mulai melakukan tumpang sari pada budidaya cabai atau tomat. Bisa saja tanaman utama tomat ditumpangsarikan dengan cabai dan sawi atau tanaman utama cabai di tumpang sarikan dengan sawi dan tomat. Karena sawi cukup cepat, maka sawi akan dipanen terlebih dahulu, baru kemudian tomat dan cabai di panen terakhir. Tentu jika mujur harga sawi dan tomat mahal, maka biaya keseluruhan dari kegiatan budidaya sudah tercover dari dua tanaman ini. Tanaman cabainya dijadikan sebagai keuntungan. Namun, selain permasalahan hama dan penyakit yang tentu tidak dapat dikendalikan oleh petani adalah harga. Bagaimana harga yang diperoleh adalah harga yang menguntungkan.
Ibarat pemain judi yang harus mampu memprediksi serangan hama dan penyakit yang akan dialami pada musim tertentu. Selain itu, juga perlu memprediksi apakah harga yang akan diperoleh mahal atau murah. Benar-benar membuat jantung berdebar-debar seperti sedang naik roaller coaster. Hidup sebagai petani selain juga butuh modal juga butuh kecerdasan dan ketepatan dalam mengambil keputusan.

Related Posts
-
Mengenal Machine Learning Part 1
No Comments | Jan 26, 2018 -
Supervisory Control dan Data Acquisition untuk bidang pertanian
No Comments | Jun 24, 2016 -
Plant Factory : Indoor Vertical Farming, solusi masa depan untuk pemenuhan kebutuhan pangan
No Comments | Aug 19, 2016 -
Diskusi mengenai Mini PC
No Comments | Mar 8, 2018